APAKAH ANDA SUDAH TERDAFTAR SEBAGAI PEMILIH PADA PEMILIHAN GUBERNUR DAN WAKIL GUBERNUR JAWA TIMUR TAHUN 2017? JIKA BELUM TERDAFTAR, HUBUNGI SEGERA PANITIA PEMUNGUTAN SUARA (PPS) DI KANTOR DESA KARANGDORO.

Wednesday, December 9, 2015

Survei: Anas Raih 91 Persen Pilkada Banyuwangi

Banyuwangi, (Antara Jatim) - Survei yang dilakukan Citra Publik - Lingkaran Survei Indonesia (LSI) Network menyebutkan bahwa calon Bupati dan Wakil Bupati Abdullah Azwar Anas dan Yusuf Widyatmoko akan meraih suara 91,3 persen suara dalam Pilkada Banyuwangi, 9 Desember 2015.

Keterangan yang diterima Antara di Banyuwangi, Jawa Timur, Selasa menyebutkan calon petahana tersebut masih menjadi pilihan favorit warga, sedangkan kompetitornya, yaitu pasangan Sumantri Sudomo dan Sigit Wahyuwidodo (Su-Si), meraup 2,1 persen suara.

"Sisa suara sekitar 6,6 persen belum menyatakan pilihan atau masih merahasiakan pilihannya," kata Direktur Citra Publik-LSI Network Ade Mulyana.

Pihaknya telah melakukan survei di beberapa kabupaten/kota di Indonesia untuk menyambut pilkada. Survei di Banyuwangi dilakukan pada 26-30 November 2015 dengan Jumlah respondennya sebesar 880 orang di seluruh kecamatan dengan perbandingan karakteristik demografis dan geografis yang proporsional, seperti dari sisi usia, agama, suku, pendapatan, dan tempat tinggal.

"Wawancara dilakukan secara tatap muka dengan menggunakan kuesioner. Survei ini merupakan yang terbaru. Survei ini bisa dikatakan mencerminkan sikap final pilihan masyarakat dalam pilkada," kata Ade.

Adapun metode survei yang digunakan adalah "multistage random sampling" pada tingkat kepercayaan 95 persen dengan "margin of error" 3,8 persen.

Jika dipilah, sebaran suara pasangan Anas-Yusuf merata di semua segmen pemilih, baik berdasarkan aspek demografis maupun geografis. Berdasarkan kelompok umur, agama, suku, jenis kelamin, tingkat pendidikan, lokasi tempat tinggal, hingga level pendapatan, Anas-Yusuf mendapat suara rata-rata minimal 90 persen.

"Artinya, kelompok umur pemilih pemula sampai di atas 50 tahun, 90 persen ke Anas-Yusuf. Demikian pula jika pemilih dilihat berdasarkan agama, mulai dari pemilih Islam, Hindu, Kristen, Katolik, Buddha, Konghucu, merata ke Anas-Yusuf. Begitu pula dari aspek suku, jenis kelamin, pendidikan, tempat tinggal, dan pendapatan, mayoritas ke Anas-Yusuf," ujarnya.

Hasil yang sama juga diperoleh ketika melihat pemilih berdasarkan keanggotaan ormas (NU, Muhammadiyah, dan sebagainya) dan preferensi partai politik. "Dilihat dari sisi ormas dan pilihan partai, minimal 90 persen responden memilih Anas-Yusuf," tutur Ade.

Menurut Ade, tingginya capaian suara yang diperoleh Anas tidak terlepas dari kinerja kandidat petahana tersebut. Dari hasil survei diketahui, 92,3 persen masyarakat menyatakan sangat dan cukup puas atas kinerja Anas-Yusuf sebagai bupati dan wakil bupati dalam lima tahun terakhir.

"Hanya sekitar 6 persen yang menyatakan kurang dan tidak puas," ucap Ade.

Tingkat popularitas Anas-Yusuf juga sangat tinggi, mencapai 99,3 persen dengan tingkat kesukaan 96 persen. Adapun kompetitornya, Su-Si, tingkat kesukaan berada di level 40 persen dan pengenalan sekitar 35 persen.

Ade mencatat ada satu hal menggembirakan dalam Pilkada Banyuwangi terkait kesadaran demokrasi warga. Dalam survei ditemukan fakta bahwa warga tidak menoleransi politik uang. Lebih dari 71 persen warga tidak bisa menerima dan tidak menganggap wajar atas praktik politik uang.

"Jadi kalau pun ada kandidat yang mencoba melakukan politik uang, tidak akan mempan. Lagi pula, belum pernah ada dalam sejarah Pilkada di Indonesia, kandidat bisa menang hanya karena politik uang," ujarnya.

Sementara itu, salah seorang Koordinator Relawan Anas-Yusuf, Ahmad Hidayat mengatakan pihaknya memang sudah mendengar hasil survei tersebut, namun tidak akan menjadikannya sebagai satu-satunya patokan. Tim Anas-Yusuf tidak akan besar kepala dan jumawa melihat hasil survei tersebut.

"Kami berterima kasih jika ada yang mengunggulkan pasangan Anas-Yusuf. Tapi sekali lagi, kami tidak jumawa dengan memasang target yang sangat ambisius dalam pilkada," tukas Hidayat.

0 comments:

Post a Comment

Share

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More