APAKAH ANDA SUDAH TERDAFTAR SEBAGAI PEMILIH PADA PEMILIHAN GUBERNUR DAN WAKIL GUBERNUR JAWA TIMUR TAHUN 2017? JIKA BELUM TERDAFTAR, HUBUNGI SEGERA PANITIA PEMUNGUTAN SUARA (PPS) DI KANTOR DESA KARANGDORO.

Tujuan Dilaksanakan PEMILU

Terwujudnya Komisi Pemilihan Umum sebagai penyelenggara Pemilihan Umum yang memiliki integritas, profesional, mandiri, transparan dan akuntabel, demi terciptanya demokrasi Indonesia yang berkualitas.

Ayoooo Dulur ...! Jangan Golput

Gunakan hak suara anda untuk memilih salah satu calon yang akan memimpin dan mewakili aspirasi anda,jangan sampai golput.

Ingat ..! Dan jangan lupa pada tanggal nyoblosnya

Pilih salah satu calon pemimpin daerah dan wakil anda,jangan lupa tanggal dan harinya.

Tahapan PEMILU Tahun 2014

Ingat, Cermati dan Catat tahapan-tahapan PEMILU tahun 2014.

Jangan Ngawur

Gunakan hak pilih anda, jangan ngawur

Jalan Santai Bareng KPU Banyuwangi

Jalan Santai Bareng KPU Banyuwangi, sambil sosialisai Pemilu 2014

Suasana Pleno Pemilu Legislatif 2014

Ketua PPS Karangdoro Ahmad Fauzan,S.Pd.I,S.Pd didampingin sekretariat PPS Ahmad Khadiq,S.Pd.I sedang memimpin rapat pleno Pemilu Legislatif 2014 dalam rangka rekap hasil suara desa Karangdoro

Wednesday, February 14, 2018

RAPAT PLENO TERBUKA PENGUNDIAN NOMOR URUT: KHOFIFAH – EMIL NOMOR 1, SAIFULLAH – PUTI NOMOR 2

Surabaya, kpujatim.go.id– Komisi Pemilihan Umum Jawa Timur (KPU Jatim) melaksanakan rapat pleno terbuka di Hotel Mercure jalan Raya Darmo Nomor 68-78 Surabaya, hari ini, Selasa (13/02). Agenda tunggal dalam rapat pleno terbuka, yakni pengundian dan pengumuman nomor urut pasangan calon (Paslon) dalam Pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur Jawa Timur 2018.
Rapat pleno terbuka pengundian dan pengumuman Paslon, dipimpin langsung oleh Ketua KPU Jatim, Eko Sasmito dan didampingi empat anggota Komisioner yakni Muhammad Arbayanto, Gogot Cahyo Baskoro, Choirul Anam dan Dewita Hayu Shinta.
Hadir menyaksikan tahapan pengundian dan pengumuman paslon, di antaranya Ketua KPU RI, Arief Budiman, Ketua DKPP RI, Hardjono, Ketua Badan Pengawas Pemilu Provinsi Jawa Timur (Bawaslu Jatim), Muhammad Amin, serta dua anggota Bawaslu Jawa Timur Aang Khunaifi dan Totok Hariyanto, beberapa anggota DPR RI, tokoh masyarakat, tokoh agama dan perwakilan TNI – Polri juga hadir.
Ketua KPU Jatim, Eko Sasmito dalam rapat pleno terbuka menyatakan, pihaknya sudah melakukan proses pendaftaran, penelitian, sampai proses perbaikan. Terakhir, 27 Januari 2018 lalu sudah melakukan tahap penelitian dari proses perbaikan persyaratan calon.
“Sebagaimana perintah Undang-Undang dan PKPU, KPU memiliki kewajiban melakukan pengundian nomor urut dan Kami lakukan hari ini. Selanjutnya, kami persilahkan kepada Bapak Arbayanto untuk membacakan tata tertib pengundian nomor urut pasangan calon,” ujarnya (13/02/2018).
Usai diserahkan pimpinan rapat pleno. Divisi Teknis KPU Jatim, Muhammad Arbayanto membacakan tata tertib pengundian nomor urut. Usai tata tertib dibacakan, proses pengundian dipandu langsung oleh pembawa acara yang mempersilahkan paslon maju dan naik ke atas panggung.
Selanjutnya, pembawa acara memanggil kedua calon Wakil Gubernur Jawa Timur yakni Emil Elestianto dan Puti Guntur Soekarno ke atas panggung guna mengambil nomor antrian pengambilan nomor urut. Sesuai kesepakatan saat rakor kampanye, barang siapa yang mendapat nomor paling tinggi berhak terlebih dulu mengambil nomor urut.
Hasilnya, calon Wakil Gubernur Jawa Timur Emil Elestianto mendapat nomor 9 dan Puti Guntur Soekarno memperoleh nomor 7. Sesuai dengan kesepakatan, pasangan Khofifah – Emil berhak terlebih dulu mengambil nomor urut dan berikutnya pasangan Saifullah – Puti yang akan mengambil nomor urut.
Pembawa acara kemudian mempersilahkan kedua Calon Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa dan Saifullah Yusuf naik ke atas panggung. Keduanya, diberi kesempatan untuk mengambil nomor urut yang disiapkan oleh KPU Jatim secara bergantian yang dimulai dari Khofifah dan dilanjut oleh Saifullah.
“Dalam hitungan ke-tiga nanti Kita buka bersama-sama, nomor urut yang sudah diambil oleh Bu Khofifah dan Gus Ipul,” terang Ana, pemandu acara pengundian nomor urut Pilgub Jatim 2018.
Dan akhirnya, dalam hitungan ke-tiga setelah nomor urut dibuka secara bersama-sama diperoleh hasil nomor urut 1 untuk pasangan Khofifah Indar Parawansa – Emil Elestianto dan nomor urut 2 diperoleh pasangan Saifullah Yusuf – Puti Guntur Soekarno. Beriring dengan didapatkannya nomor urut, seluruh simpatisan dan pendukung yang hadir dari masing-masing paslin meneriakkan yel-yel selama 5 menit dengan memanfaatkan poster yang sudah dibawa dan disiapkan.
Kemudian, kedua pasangan calon baik nomor urut 1, Khofifah – Emil dan nomor urut 2, Saifullah – Puti diberi kesempatan untuk menyampaikan sambutan dan sekaligus orasi dihadapan pendukung dan peserta rapat pleno terbuka KPU Jatim.
(MC – TUNG/BIB/BAY)

PPK dan PPS Jenguk Nur Hamid

Mara jangan dipikat, rezeki jangan ditolak. Mungkin beginilah peribahasa yang pas untuk teman sejawat ketua PPS Karangdoro yang lagi tertimpa musibah. Tapi bagaimanapun musibah manusia tidak merencanakan dan tidak mau diberi alias sama sekali mau untuk menerimanya. Tapi bagaiamanapun bentuknya musibah yang datang, kita hanya sekedar menerima, tabah dan sabar serta mensyukuri apa yang dikehendaki Allah SWT.

Begitu juga Nur Hamid yang waktu itu dengan santai sambil menanti bergantinya lampu hijau di pertigaan Rogojampi, tanpa dia menyangka tiba-tiba kena sruduk dari belakang. Sebuah bis melaju dari arah yang sama, mengenai dirinya.

Sebagai teman seperjuangan dalam rangka mensukseskan Pemilu Gubernur dan Wakil Gubernur jajaran PPK Tegalsari dan PPS se kecamatan Tegalsari ikut iba dan merasa sedih karena kejadian tersebut. Fauzan selaku ketua PPK menghimbau kepada teman-teman PPK dan PPS untuk segera membesuk Nur Hamid di RS Al Huda Genteng serta mengabarkan kondisi kesehatannya.
Ketua PPK asal Karangdoro ini juga berkata “Hal ini dikandung maksud bahwa bagaimanapun PPK dan PPS adalah satu tubuh penyelenggara pemilu, siapapun teman kita yang sakit, ayo kita segera nyambangi biar keliatan sifat kekeluargaannya.”

“Untuk proses yang berkaitan dengan Pemilu Gubernur dan Wakil Gubernur di desa Karangdoro untuk sementara diambil kita ambil alih sembari menunggu pengganti yang baru serta menunggu intruksi dari KPUD Kabupaten Banyuwangi.” Pungkasnya.

PAW PPS Karangdoro Resmi Dilantik

Penantian panjang proses Penggantian Antar Waktu (PAW) Panitia Pemungutan Suara Mashudi dari desa Karangdoro dan Kenes Wahyudi dari desa Tamansari usai sudah. Senin (15/1/2018) kedua calon PPS tersebut dilantik di Hotel Ihtiar Surya Banyuwangi. Kedua komisioner ini dilantik oleh Ketua KPU Banyuwangi Samsul Arifin beserta 2 komisioner dari desa yang lain, yaitu Danang Angga Danar dari kelurahan Kebalenan kecamatan Banyuwangi dan Lukmanul Hakim dari desa Grogol Kecamatan Giri.  

Proses pelantikan berlangsung lebih cepat karena tempat pelantikan akan dipakai untuk bimtek teknis penyusunan DP4 (Data Penduduk Potensial Pemilih Pemilihan) dan pembentukan PPDP (Petugas Pemutakhiran Data Pemilih).

Samsul dalam sambutannya menyarankan PPS yang baru dilantik untuk segera bergabung dan beradaptasi dengan PPS yang lain serta pemangku wilayah setempat. PPK Tegalsari.

Kebersamaan Meringankan Beban Kawan Kerja






Slogan “Guyub Rukun” dalam Pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur Jawa Timur Tahun 2018 (Pilgub Jatim 2018) tak ingin hanya sekedar slogan bagi jajaran Penyelenggara Pemilu di Kabupaten Banyuwangi. Pada kesempatan Jalan Sehat Serentak Pilgub Jatim 2018, Minggu (17/12), atas inisiatif Anggota Panitia Pemilihan Kecamatan (PPK) dilakukan kegiatan penggalangan dana guna membantu biaya pengobatan Ketua Panitia Pemungutan Suara (PPS) Karangdoro Kecamatan Tegalsari, Nur Hamid yang mengalami Kecelakaan Lalu Lintas hampir dua minggu yang lalu.

Ketua Komisi Pemilihan Umum Kabupaten Banyuwangi (KPU Banyuwangi), Syamsul Arifin mengapresiasi inisiatif tersebut sebagai bentuk solidaritas, kebersamaan serta kepedulian untuk meringankan beban sesama. Tak lupa Syamsul berpesan, saat bertugas agar PPK dan PPS selalu berhati-hati, mematuhi rambu lalu lintas, aturan berkendara, sehingga tidak sampai terjadi kecelakaan lalu lintas yang dapat menimbulkan kerugian material maupun membahayakan keselamatan jiwa.

“Bentuk solidaritas demikian harus dipertahankan” kata Syamsul Arifin.
Dana yang telah terkumpul, pada malam harinya langsung diserahkan Ketua PPK  Tegalsari Ahmad Fauzan kepada Nur Hamid di kediamannya secara simbolis diserahkan oleh Ketua RT kepada yang bersangkutan. (fauzan dan Hupmas KPU Banyuwangi.FOTO/FI)

Wednesday, December 9, 2015

Survei: Anas Raih 91 Persen Pilkada Banyuwangi

Banyuwangi, (Antara Jatim) - Survei yang dilakukan Citra Publik - Lingkaran Survei Indonesia (LSI) Network menyebutkan bahwa calon Bupati dan Wakil Bupati Abdullah Azwar Anas dan Yusuf Widyatmoko akan meraih suara 91,3 persen suara dalam Pilkada Banyuwangi, 9 Desember 2015.

Keterangan yang diterima Antara di Banyuwangi, Jawa Timur, Selasa menyebutkan calon petahana tersebut masih menjadi pilihan favorit warga, sedangkan kompetitornya, yaitu pasangan Sumantri Sudomo dan Sigit Wahyuwidodo (Su-Si), meraup 2,1 persen suara.

"Sisa suara sekitar 6,6 persen belum menyatakan pilihan atau masih merahasiakan pilihannya," kata Direktur Citra Publik-LSI Network Ade Mulyana.

Pihaknya telah melakukan survei di beberapa kabupaten/kota di Indonesia untuk menyambut pilkada. Survei di Banyuwangi dilakukan pada 26-30 November 2015 dengan Jumlah respondennya sebesar 880 orang di seluruh kecamatan dengan perbandingan karakteristik demografis dan geografis yang proporsional, seperti dari sisi usia, agama, suku, pendapatan, dan tempat tinggal.

"Wawancara dilakukan secara tatap muka dengan menggunakan kuesioner. Survei ini merupakan yang terbaru. Survei ini bisa dikatakan mencerminkan sikap final pilihan masyarakat dalam pilkada," kata Ade.

Adapun metode survei yang digunakan adalah "multistage random sampling" pada tingkat kepercayaan 95 persen dengan "margin of error" 3,8 persen.

Jika dipilah, sebaran suara pasangan Anas-Yusuf merata di semua segmen pemilih, baik berdasarkan aspek demografis maupun geografis. Berdasarkan kelompok umur, agama, suku, jenis kelamin, tingkat pendidikan, lokasi tempat tinggal, hingga level pendapatan, Anas-Yusuf mendapat suara rata-rata minimal 90 persen.

"Artinya, kelompok umur pemilih pemula sampai di atas 50 tahun, 90 persen ke Anas-Yusuf. Demikian pula jika pemilih dilihat berdasarkan agama, mulai dari pemilih Islam, Hindu, Kristen, Katolik, Buddha, Konghucu, merata ke Anas-Yusuf. Begitu pula dari aspek suku, jenis kelamin, pendidikan, tempat tinggal, dan pendapatan, mayoritas ke Anas-Yusuf," ujarnya.

Hasil yang sama juga diperoleh ketika melihat pemilih berdasarkan keanggotaan ormas (NU, Muhammadiyah, dan sebagainya) dan preferensi partai politik. "Dilihat dari sisi ormas dan pilihan partai, minimal 90 persen responden memilih Anas-Yusuf," tutur Ade.

Menurut Ade, tingginya capaian suara yang diperoleh Anas tidak terlepas dari kinerja kandidat petahana tersebut. Dari hasil survei diketahui, 92,3 persen masyarakat menyatakan sangat dan cukup puas atas kinerja Anas-Yusuf sebagai bupati dan wakil bupati dalam lima tahun terakhir.

"Hanya sekitar 6 persen yang menyatakan kurang dan tidak puas," ucap Ade.

Tingkat popularitas Anas-Yusuf juga sangat tinggi, mencapai 99,3 persen dengan tingkat kesukaan 96 persen. Adapun kompetitornya, Su-Si, tingkat kesukaan berada di level 40 persen dan pengenalan sekitar 35 persen.

Ade mencatat ada satu hal menggembirakan dalam Pilkada Banyuwangi terkait kesadaran demokrasi warga. Dalam survei ditemukan fakta bahwa warga tidak menoleransi politik uang. Lebih dari 71 persen warga tidak bisa menerima dan tidak menganggap wajar atas praktik politik uang.

"Jadi kalau pun ada kandidat yang mencoba melakukan politik uang, tidak akan mempan. Lagi pula, belum pernah ada dalam sejarah Pilkada di Indonesia, kandidat bisa menang hanya karena politik uang," ujarnya.

Sementara itu, salah seorang Koordinator Relawan Anas-Yusuf, Ahmad Hidayat mengatakan pihaknya memang sudah mendengar hasil survei tersebut, namun tidak akan menjadikannya sebagai satu-satunya patokan. Tim Anas-Yusuf tidak akan besar kepala dan jumawa melihat hasil survei tersebut.

"Kami berterima kasih jika ada yang mengunggulkan pasangan Anas-Yusuf. Tapi sekali lagi, kami tidak jumawa dengan memasang target yang sangat ambisius dalam pilkada," tukas Hidayat.

Quick Count LSI : Azwar Anas Menang Telak di Banyuwangi

Petahana Bupati Banyuwangi Azwar Anas, mendapatkan suara terbanyak dalam Quick Count (hitung cepat ) yang dilakukan LSI. Dalam hitung cepat LSI pasangan Azwar Anas-Yusuf Widyatmoko unggul telak atas Sumantri Soedomo-Sigit Wahyu Widodo. Dengan Margin kurang lebih 1 persen, menurut LSI, hampir dipastikan tokoh yang pernah dinobatkan sebagai Tokoh Perubahan Republika tersebut kembali memimpin Banyuwangi untuk periode 2015-2020.

Azwar Anas yang memimpin Banyuwangi pada periode 2010-2015 itu itu memang kerap dipuji karena mampu membangun wilayahnya. Azwar juga termasuk tokoh muda Nahdatul Ulama di Banyuwangi, sehingga ia dinilai memiliki basis kekuatan dari para ulama dan simpatisan NU di wilayah tersebut.

Ia juga kembali mempercayakan posisi wakil kepada Yusuf Widyatmoko, dan diusung oleh Partai PDI Perjuangan.

Berikut hasil hitung cepat Pilkada Banyuwangi :

- Abdullah Azwar Anas dan Yusuf Widyatmoko : 88,78 persen

- Sumantri Soedomo dan Sigit Wahyu Widodo:  11,22 persen.

Sebelum Nyoblos, Calon Bupati Banyuwangi Anas Pilih Nyekar

Calon Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas bersama istri, Ipuk Festiandani serta adik kandungnya Mufti Anam  memilih untuk ziarah ke makam ayahandanya Alm. KH. Muhammad Musayyidi sebelum nyoblos.

"Sebentar, nyekar dulu baru nyoblos ya," ujar Anas ketika ditemui detikcom di rumah kampung halamannya di Desa Karangdoro, Kecamatan Tegalsari, Banyuwangi, Rabu (9/12/2015).

Pantauan detikcom, mereka bertiga keluar dari rumahnya sekitar pukul 08.30 wib. Dengan berjalan kaki ketiganya menuju makam yang jaraknya sekitar 500 meter dari rumahnya. Tiba di areal makam,

sekitar 30 menit mereka bertiga hening dalam doa untuk mendiang ayah tercinta. Selepas lakukan nyekar di makam ayahandanya, rombongan kecil ini sempatkan pulang sejenak untuk menjemput sang ibu beserta keluarga besarnya.

Saat diperjalanan, Anas banyak disambut para tetangga di lingkungannya. Calon petahana yang diusung PDIP ini tak lupa menyapa dan mengingatkan supaya tak melewatkan pesta demokrasi ini.

"Sudah nyoblos? Mana coba lihat tintanya," ujar Anas sambil tertawa.

Sekitar Pukul 09.30 wib, diiringi lantunan sholawat dan pukulan musik hadrah, seluruh keluarga besar Anas berjalan beriringan menggunakan hak pilihnya bersama di TPS 02,  Dusun Karangdoro RT.01 RW.02, Kecamatan Tegalsari yang jaraknya sekitar 500 meter.

Tak hanya berjalan dengan rombongan keluarga, Anas juga diikuti para tetangganya yang sebelumnya telah menanti di pinggir jalan agar bisa datang bersama untuk nyoblos bareng.

"Mau nyoblos bareng Pak Anas. Semoga menang lagi, biar Banyuwangi tambah maju," jelas Ani, warga setempat.

Selepas nyoblos, Anas bersama rombongan keluarganya diajak para petugas TPS untuk minum jamu tradisional yang telah disediakan oleh petugas. Setelah itu minum jamu dan diajak foto bersama warga, rombongan keluarga Anas pun balik ke rumah.

Di halaman rumah yang sudah dipasang tenda dan meja tamu berjejer panjang itu, Anas menerima puluhan tamu yang datang silih berganti. Beberapa guyonan dengan wartawan serta tetangganya juga dilemparkan sambil mengingatkan agar tak mengambil pilihan golput dalam Pilkada 2015.

"Ini wartawan belum ada yang nyoblos? jangan golput ya, pulang dari sini (Karangdoro) jangan siang-siang biar bisa nyoblos. Nanti jarinya saya lihat loh tintanya," pungkas Anas sambil tertawa terkekeh.
Sebelum Nyoblos, Calon Bupati Banyuwangi Anas Pilih Nyekar

Share

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More